Game Awan Yang Loncat Loncat
Fasilitas tambahan berupa penggunaan batas portfolio maksimum saham-saham margin yang diatur oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar 3 (tiga) kali dari ekuitas (ratio kewajiban 65%) tanpa batasan waktu.
Konsekuensi Fasilitas Margin hanya apabila ratio kewajiban mencapai 75%, maka akan dilakukan forced-sell sesuai dengan ketentuan manajemen risiko IndoPremier.
Syarat dari Fasilitas Margin sesuai dengan Peraturan No. V.D.6 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep-258/BL/2008 tanggal 30 Juni 2008 :
Bebas-foto resolusi tinggi dari olahraga, Melompat, olahraga, atletik, lompat galah, junior gala mannheim, tindakan manusia, ketahanan olahraga, Loncat tinggi
, diambil dengan Canon EOS 400D DIGITAL 02/18 2017 gambar yang diambil dengan 200.0mm, f/8.0s, 1/320s, ISO 200
Gambar dirilis bebas dari hak cipta di bawah Creative Commons cc0.
Anda dapat mendownload, memodifikasi, mendistribusikan, dan menggunakannya bebas royalti untuk apa pun yang Anda suka, bahkan dalam aplikasi komersial. Atribusi tidak diperlukan.
Liputan6.com, Jakarta - Hoaks yang dikaitkan dengan awan ternyata beberapa kali viral di masyarakat. Hoaks ini menyebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.
Lalu apa saja hoaks yang dikaitkan dengan awan? Berikut beberapa di antaranya:
1. Cek Fakta: Klarifikasi BMKG soal Video Awan Jatuh di Kalimantan Tengah
Sebuah video yang diklaim terjadi fenomena awan jatuh di Kalimantan Tengah beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 22 November 2024.
Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan sebuah gumpalan putih menyerupai awan yang jatuh dan tergeletak di tanah. Sejumlah orang yang penasaran kemudian mengerumuni benda putih tersebut. Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa terjadi fenomena awan jatuh di Kalimantan Tengah.
"OMG 😱,,,!!!! Awan jatuh d Kalimantan tengah ,,☁️," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 180 kali ditonton dan mendapat 4 respons dari warganet.
Benarkah dalam video tersebut terjadi awan jatuh di Kalimantan Tengah? Simak dalam artikel berikut ini...
2. Cek Fakta: Tidak Benar Dalam Video Ini Penyebaran Awan Buatan untuk Rekayasa Cuaca
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video aksi penyebaran awan buatan untuk merekayasa cuaca, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 28 Februari 2023.
Klaim video aksi penyebaran awan buatan untuk merekayasa cuaca menampilkan sejumlah kendaraan berjenis truk berada di area terbuka dan luas mengeluarkan asap putih dari bagian samping.
Asap putih yang dikeluarkan truk tersebut memenuhi area terbuka sehingga menghalangi penglihatan pada area tersebut.
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Awan buatan sedang beraksi❗
Ada banyak cara untuk merekayasa cuaca, mulai dari menabur garam, perak iodida, awan buatan hingga HAARP.
Tapi yg mengkhawatirkan adalah, semua teknologi ini sedang berada di dlm genggaman orang yg salah‼️"
Benarkah klaim video aksi penyebaran awan buatan untuk merekayasa cuaca? Simak dalam artikel berikut ini...
3. Cek Fakta: Tidak Benar Video NASA Punya Mesin Penghasil Awan Hujan
Sebuah video yang diklaim Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memiliki mesin penghasil awan hujan beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 5 Januari 2023 lalu.
Pada video tersebut, terlihat sebuah mesin menghasilkan asap tebal mirip awan. Kemudian terlihat seorang pembawa acara menyebutkan bahwa akan terjadi hujan setelah awan tersebut keluar dari mesin.
Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar NASA memiliki mesin penghasil awan hujan dan bukti bahwa kesombongan manusia di hadapan Tuhan.
"Membuat mesin penghasil awan, besok ada mesin apa lagi?" demikian narasi dalam video tersebut.
Video yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 23 kali dibagikan dan mendapat 64 komentar dari warganet.
Benarkah dalam video itu merupakan mesin penghasil awan hujan milik NASA? Simak dalam artikel berikut ini...