Pendiri Pdip Siapa Saja

Pendiri Pdip Siapa Saja

Sejarah Berdirinya Gojek Indonesia

Apakah kamu adalah salah satu orang yang sering menggunakan layanan ojek untuk mengantarkan ke suatu tempat, misalnya sekolah ataupun kantor? Layanan transportasi memiliki peranan yang cukup penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Tanpa adanya layanan transportasi, kita tidak mungkin bisa dengan mudah berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Seperti halnya contoh di atas, bayangkan saja bila kamu harus jalan kaki dari rumah ke kantor ataupun tempat kerja lain yang jauh. Cara bepergian seperti itu pastinya akan cukup merepotkan dan juga melelahkan. Di sisi lain, tak semua orang juga memiliki kendaraan pribadi ataupun bisa mengendarai kendaraannya sendiri.

Khususnya di kota besar dan padat seperti halnya Jakarta, dimana tingkat kemacetannya sangat tinggi karena banyaknya kendaraan pribadi yang berlalu lalang di jalan raya. Faktor kemacetan tersebut yang menjadikan sebagian besar orang tidak mau mempunyai kendaraan pribadi. Sebab, mereka menganggap bahwa kendaraan mereka ikut berkontribusi dalam membuat kondisi kemacetan Jakarta semakin parah. Semua faktor yang sudah disebutkan tadi menjadikan banyak orang akhirnya memilih untuk menggunakan transportasi ojek online ataupun transportasi umum lainnya. Layanan transportasi ojek online Gojek dianggap oleh sebagian besar orang sebagai salah satu jawaban dan solusi yang cukup pas, mudah, cepat, dan juga praktis untuk memenuhi kebutuhan jasa transportasi antar kota.

Aplikasi Gojek diluncurkan ke masyarakat secara umum di Indonesia pertama kali di tahun 2010, tepatnya di wilayah DKI Jakarta. Sampai hari ini, Aplikasi Gojek Indonesia sudah diunduh dan digunakan oleh pengguna hingga lebih dari 50 juta kali. Aplikasi Gojek juga telah beroperasi di bidang transportasi online di berbagai kota yang ada di wilayah Indonesia. Bahkan, Gojek juga telah berekspansi sampai ke negara-negara yang ada di wilayah Asia Tenggara, seperti Singapura, Vietnam, dan Thailand. Di negara-negara tersebut, aplikasi Gojek Indonesia juga telah sukses bersaing dengan jasa transportasi yang sudah lebih dulu berkembang, misalnya Grab dan Uber.

d. Grab Mulai Masuk Ke Indonesia

Beberapa tahun terakhir ini Grab sangat berambisi untuk memberikan layanan jasa di semua wilayah Asia. Negara Indonesia sendiri merupakan salah satu tujuan paling utama dari perusahaan transportasi ini. Grab berhasil masuk ke wilayah Indonesia pada pertengahan tahun 2014 lalu.

Meskipun kedatangannya membawa pro dan kontra, tetapi kenyataannya Grab kini telah mampu diterima secara baik oleh warga negara Indonesia. Tak hanya itu saja, para pelaku usaha dalam negeri pun saat ini telah banyak melakukan kerjasama dengan Grab. Dengan adanya transportasi online bernama Grab ini diharapkan dapat menjadikan perkembangan ekonomi masyarakat menjadi semakin pesat.

Perkembangan Gojek di tangan Kevin Aluwi

Di bawah naungan Kevin, Gojek sudah tumbuh dengan pesat dan memproses sekitar 2 miliar transaksi per tahunnya. Dimana dalam kepemimpinannya, Perusahaan Gojek telah melakukan fundraising atau proses pengumpulan anggaran yang membuat beberapa perusahaan papan atas mulai melirik ke Gojek. Misalnya saja Google, Tencent, Sequoia, dan juga Temasek serta Astra International sebagai salah satu investor lokal mereka.

Tak hanya itu saja, dalam upaya mengembangkan sayapnya, Gojek juga berhasil melakukan sebuah ekspansi yang dibuktikan dengan adanya peluncuran layanan di Singapura, Vietnam, dan Thailand. Gojek sendiri sudah mengakui bahwa dirinya adalah salah satu aplikasi on-demand yang paling banyak dipakai di Indonesia. Seperti misalnya jasa pesan-antar makanan serta pembayarannya yang sudah menggantikan jasa transportasi. Di tangan Kevin, Gojek menjadi perusahaan bervaluasi lebih dari 10 miliar dolar.

Selain menggandeng perusahaan Global, Gojek juga sukses menggandeng Tokopedia. Dimana keduanya memutuskan untuk merger dan membuat nama baru yaitu GoTo. GoTo merupakan grup teknologi yang cukup besar di Indonesia yang menyediakan ekosistem andal untuk berbagai macam solusi dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pembentukan grup GoTo ini adalah sebuah kolaborasi usaha dan juga kolaborasi terbesar yang dilakukan oleh perusahaan internet dan layanan media yang ada di Asia sampai saat ini.

GoTo sendiri dalam hal ini akan menyatukan kekuatan dari dua perusahaan teknologi dengan cara menciptakan solusi yang unik dan juga saling melengkapi secara global. Caranya yaitu dengan mengkombinasikan layanan e-commerce, transportasi, keuangan, dan pengiriman makanan serta barang. Selain itu, GoTo juga menciptakan sebuah platform konsumen digital yang cukup besar di Indonesia serta melayani sebagian besar keperluan konsumsi rumah tangga. Kedepannya, jaringan mitra usaha dan juga mitra driver yang ada di dalam grup GoTo akan saling melengkapi dengan menghadirkan berbagai pilihan barang serta jasa yang dinilai tidak tertandingi.

Demikian penjelasan mengenai siapa pendiri Gojek dan perkembangan Gojek dari waktu ke waktu hingga akhirnya bisa menjadi salah satu perusahaan digital yang cukup besar di Indonesia. Bagaimana, apakah kamu salah satu orang yang sering menggunakan layana Gojek?

Pendiri Gojek – Layanan transportasi adalah salah satu hal yang selalu kita gunakan dan manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat tiga jenis layanan transportasi yang cukup dikenal oleh masyarakat secara umum di seluruh dunia, antara lain transportasi darat, transportasi udara, dan transportasi laut. Dari ketiga jenis transportasi tersebut, transportasi darat adalah jasa pengangkutan yang paling sering digunakan oleh masyarakat untuk kehidupan sehari-hari.

Sesuai dengan namanya, transportasi darat merupakan layanan pengantaran yang beroperasi di wilayah daratan. Layanan transportasi yang satu ini dapat mengangkut manusia, benda, ataupun barang dari satu lokasi ke lokasi lain dan dari satu alamat ke alamat lainnya. Di Indonesia, ada banyak jenis transportasi darat yang bisa kita gunakan, antara lain jasa ojek, taksi, angkot, bus, becak, dan masih banyak lagi.

Bari di tahun 2000-an, layanan ojek di Indonesia mulai berubah dan berkembang ke sistem online. Bila dulu layanan ojek hanya dapat kita temukan secara tradisional. Misalnya kita harus ke pos ojek dulu supaya bisa menggunakan layanan tersebut. Tapi beda dengan zaman sekarang, dimana kita bisa memesan layanan ojek dari mana saja dan kapan saja.

Jasa ojek online tersebut sudah sangat terkenal di kalangan masyarakat dengan nama Gojek Indonesia. Gojek sendiri memiliki nama lain yaitu PT Aplikasi Karya Anak Bangsa. Fokus utama dari layanan Gojek yaitu untuk memudahkan siapapun untuk melakukan pemesanan ojek via online. Aplikasinya pun sudah bisa diunduh secara gratis melalui smartphone kamu.

Inovasi ojek online pertama di Indonesia ini adalah sebuah karya dari seorang putra bangsa yang bernama Nadiem Makarim. Atas inovasinya tersebut, Nadiem akhirnya bisa menolong dan membantu banyak masyarakat Indonesia. Kemudian pada tahun 2020, Nadiem diangkat menjadi Menteri Pendidikan Republik Indonesia.

Walaupun begitu, perkembangan perusahaan Gojek tetap berjalan dengan maksimal, bahkan semakin maju dari tahun ke tahun. Sebelum membahas perkembangan Gojek dari waktu ke waktu, alangkah lebih baik jika kita membahas mengenai perjalanan karir si pendiri Gojek yaitu Nadiem Makarim.

Biografi Nadiem Makarim

Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, pastinya Gojek sudah sukses melakukan revolusi industri dalam bidang transportasi ojek. Berbagai macam fitur telah disediakan oleh Gojek, mulai dari ojek online, pengiriman barang, belanja online, sampai pesan antar makanan. Semua inovasi tersebut berawal dari Nadiem Makarim. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai profil ataupun biografi Nadiem Makarim, berikut adalah ulasan selengkapnya.

c. Ekspansi Ke Luar Negeri

Ekspansi ke luar negeri ini mulai dilakukan oleh Grab supaya Grab tidak ketinggalan zaman. Misalnya membuka fasilitas pengembangan di Seattle Amerika Serikat.

Langkah itu diambil supaya Grab dapat selalu untuk update terhadap dunia digital, khususnya teknologi terbaru dari negara Paman Sam tersebut. Apalagi dengan adanya sebuah ekspansi ke luar negeri ini menjadikan Grab dapat merekrut tenaga ahli secara langsung dari negara Amerika Serikat.

Tentunya hal itu dapat menunjang operasi Grab menjadi lebih baik lagi. Bahkan hal tersebut juga dapat membawa pengaruh positif agar perkembangan Grab di masa yang akan datang menjadi lebih baik.

Adanya ekspansi Grab yang pertama kalinya di negara Amerika Serikat ini memunculkan sejumlah spekulas baru yakni keinginan Grab memasuki Amerika.

Tetapi hal itu, secara langsung dibantah oleh pendiri Grab yakni Anthony Tan. Dia mengatakan bahwa ia hanya ingin selalu update mengenai teknologi terbaru saja. Sementara itu, dirinya hanya menargetkan pasar Asia saja di masa sekarang ini.

Kunci Keberhasilan Menurut Pendiri Grab, Anthony Tan

Terdapat 5 hal yang dapat menjadikan Anthony Tan meraih keberhasilan dan Anda dapat mencontohnya untuk bisa meraih keberhasilan dengan versi Anda sendiri. 5 kunci keberhasilan menurut pendiri Grab, Anthony Tan ini diantaranya sebagai berikut:

a. Lakukan Aktualisasi Diri

Sebagai seorang yang terlahir dari keluarga yang kaya raya, tidak menjadikan Anthony Tan merasa aman dan hanya mengandalkan bisnis dari keluarga. Walaupun anak bungsu dari 3 (tiga) orang bersaudara, Anthony Tan tidak pernah memiliki sikap manja.

Dia justru satu-satunya anak yang dapat berpikir jauh ke arah depan. Lalu, hasilnya apa? Ketika kedua kakaknya masih menggeluti bisnis keluarga, Anthony Tan justru dapat mendirikan perusahaan sendiri.

a. Awal Mula di Malaysia

Awal mula Anthony Tan mendirikan bisnis Grab yaitu karena mendengar keresahan dari seorang temannya yang mengatakan bahwa temannya merasa kesulitan ketika sedang mencari taxi di negara Malaysia. Mendengar hal itu Anthony Tan merasa tergugah hatinya, Lalu berpikiran untuk menyediakan layanan taxi secara mudah dan cepat.

Hingga akhirnya, terbentuklah sebuah layanan baru dengan nama Myteksi. Layanan ini memiliki dua sistem berupa aplikasi pemesanan dan pemetaan secara digital. Sistem ini dibuat supaya dapat memudahkan para calon pelanggan dalam mendapatkan taxi secara cepat dan mudah.

Layanan Myteksi yang dikembangkan oleh Anthony Tan ini ada ketika dia sedang duduk di bangku pendidikan. Layanan ini merupakan salah satu sistem yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan tugas kuliahnya. Namun, melihat potensi yang sangat besar terhadap sistem Myteksi yang dimilikinya itu membuat Anthony Tan semakin serius dalam mengelola aplikasi tersebut.

Pada saat itu, di tahun 2012 perusahaan Myteksi pun dibuat Anthony Tan untuk pertama kalinya. Dengan markas Myteksi yang terletak di negara Singapura. Keberadaannya yang berada di Singapura saat itu, dikarenakan target utama dari Anthony Tan adalah layanan taxi bagi negara Malaysia dan Singapura.

b. Akuisisi Ke Perusahaan

Tidak cuma membuat fasilitas pengembang saja, akan tetapi Grab juga banyak mengakuisisi perusahaan supaya dia bisa mempunyai inovasi baru. Salah satu hal yang berpengaruh besar yaitu akuisisinya terhadap Uber di tahun 2018.

Grab ingin menyatukan layanan Uber dengan layanan dari Grab sendiri, penggabungan itu ternyata terbukti secara efektif dan baik dalam peningkatan layanan dari Grab sendiri. Akan tetapi, imbas yang diperoleh Grab yaitu wajib memberikan 27,5% sahamnya kepada pemilik Uber yang bernama Dara Khosrowshahi.

Meskipun saham Grab terbagi sangat banyak, tetapi Anthony Tan selalu percaya bahwa hal itu perlu untuk dilakukannya. Mengingat Grab telah mulai masuk ke sejumlah negara, tentunya memerlukan lebih banyak tenaga dan juga inovasi baru dari Uber sendiri.

Masuk dalam Daftar Pemimpin Muda dan Berpengaruh Besar

Kevin Aluwi sempat masuk ke dalam daftar “Forbes 30 Under 30 Asia”. Itu adalah suatu daftar anak muda yang dianggap sebagai pemimpin muda yang cukup menjanjikan, game changer, dan wiraswastawan yang cukup berbakat. Bisnis startup tersebut umumnya mengandalkan teknologi untuk membantu dalam mengembangkan bisnisnya. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika sebagian orang menilai bahwa bisnis startup adalah salah satu bisnis yang bergerak di bidang teknologi. Hal itulah yang membuat suatu gebrakan baru di dalam bidang teknologi. Sehingga nama Kevin mulai melambung seperti bisnis rintisannya yaitu Gojek.

Kevin Aluwi adalah lulusan dari University of Southern California, Marshall School of Business. Ia memang menjadi salah satu orang yang ada dibalik berdirinya perusahaan Gojek. Di dalam struktur perusahaan Gojek sendiri, Kevin pernah menjadi bagian analis di Salem Partners LLC dengan berkontribusi penuh dalam melakukan setiap peran strategis dengan cara mengadopsi business intelligence data ekosistem Gojek. Hingga mengembangkan sebuah inovasi produk serta pertumbuhan Gojek.

Keberhasilannya dalam mengembangkan bisnis rintisan membuatnya sering berbagi ilmu. Pada bulan Juli 2021 lalu, Kevin mencanangkan sebuah Program Muda Maju Bersama 1.00 startup yang dilakukan bersama dengan Telkom melalui Telecommunication and Digital Research Institute (ITDRI). Hal tersebut dilakukan guna memperoleh talenta digital dan juga eksplorasi inovasi, terlebih untuk daerah yang berada di wilayah timur Indonesia, seperti Papua, Kalimantan, Maluku, dan Sulawesi.

Program tersebut hadir sebagai sebuah wadah untuk talenta Indonesia untuk bisa mengembangkan keahlian dan kapabilitasnya di bidang digital dan bisa secara bebas mengeksplorasi dan juga mengekspresikan ide serta inovasinya untuk memberikan suatu solusi yang berkesinambungan.

Program Muda Maju Bersama 1.000 Startup diharapkan bisa membantu pemerintah yang memerlukan sekitar sembilan juta talenta digital dalam waktu lima belas tahun mendatang. Itu artinya, setiap tahunnya, diharapkan ada 600 digital talent yang harus didapatkan. Itu adalah angka yang cukup menantang, sebab hanya mengharapkan dari jalur pendidikan formal saja.

Oleh karena itu, setiap tahunnya alumni perguruan tinggi harus siap menjadi digital talent yang mungkin jumlahnya masih dibawah seratus ribu. Maka, negara hanya mempunyai shortage ataupun gap digital yang cukup besar setiap tahunnya. Sehingga tidak ada salahkan jika Kevin menaruh harapan besar kepada startup baru. Terlebih startup lokal yang dapat mengembangkan teknologi dan inovasi seperti yang sudah dilakukan oleh Gojek.